Oleh-oleh bisa berupa makanan, cindera mata atau barang-barang lainnya.
Di Indonesia, bila seseorang mohon diri untuk bepergian, yang akan ditinggalkan akan mengatakan : "Selamat jalan' jangan lupa oleh-olehnya." Kata-kata itu tidak saja berarti mereka memang ingin dibawakan oleh-oleh nantinya, namun biasanya mereka tidak mengharapkan oleh-oleh yang sebenarnya tetapi luapan hati yang senang mendengar teman atau saudaranya akan pergi dan dengan kata-kata seperti itu , mereka mengucapkan selamat jalan dengan hati yang ikhlas dan berharap yang pergi akan kembali dengan selamat.
Apa sajakah yang bisa diberikan sebagai oleh-oleh?
- Oleh-oleh bisa merupakan makanan khas kota atau daerah tertentu yang dikunjungi, misalnya Dodol Garut, Gudeg Jogyakarta, Kacang Bali. Atau cindera mata hasil buatan daerah tertentu, seperti songket Palembang, Kain batik berprada Bali, Tenunan Lombok, perhiasan intan Kalimantan , Kerawangan Manado atau Batik Pekalongan.
- Oleh-oleh tidak terbatas kepada siapa kita memberikannya. Oleh-oleh diberikan misalnya kepada : orang tua, kakak atau adik, nenek dan kakek, tetangga, saudara sepupu, teman, atas kita di kantor, teman sejawat di kantor, dan siapa saja yang kita maui.
- Dibungkus dengan rapi. Namun bila sudah ada ciri khas pembungkus dari daerah atau negara yang dikunjungi, maka tidak perlu membungkusnya lagi, kecuali kita menginginkan membungkusnya.
- Sebaiknya oleh-oleh diantarkan dan diberikan sendiri oleh pemberinya, namun bilamana tidak mungkin, maka tentu bisa dititipkan pada orang lain dan diberi kartu atau surat singkat.
- Bila kita memberi oleh-oleh makanan, perhatikan tanggal kadaluwarsanya.
- Yakinkan, bahwa tempelan harga yang terdapat pada oleh-oleh sudah dilepas.
- Oleh-oleh berupa minyak wangi, sebaiknya kita mencari tahu dulu selera wangi yang bagaimana yang disukai oleh orang yang akan kita beri, karena minyak wangi adalah selera pribadi.
No comments:
Post a Comment