Seluruh bangsa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Kesatuannya. Bahasa Indonesia secara keseluruhan sangat mudah difahami, tidak ada perbedaan dalam waktu, jenis kelamin dan jenis lain.
Tata Bahasanya mudah difahami karena bahasa ini harus mudah dimengerti ratusan suku bangsa yang ada di Indonesia sebagai alat komunikasi dengan seluruh suku-suku bangsa itu.
Bahasa Kesatuan ini hanya ada di negara Indonesia.Bagi kaum tua Indonesia, sebagian besar masih bisa berbahasa Belanda dengan baik disamping bahasa sukunya dan bahasa Indonesia.
Mengapa bangsa Indonesia memerlukan Bahasa Indonesia dan harus bisa berbahasa Indonesia?
- Karena setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai bahasa suku masing-masing, dan bahasa mereka tidak mudah dimengerti oleh suku bangsa lainnya. Untuk melancarkan komunikasi antar suku bangsa dan mempersatukan mereka dalam satu bangsa, maka bahasa Indonesia digunakan sebagai pengantar resmi utamanya.
- Pengaruh pemakaian bahasa suku ke dalam bahasa Indonesia tergantung di daerah mana bahasa Indonesia itu dipakai. Bila bahasa Indonesia dipakai di daerah Nusa Tenggara Barat, maka Bahasa Indonesia yang dipakai di sana sudah tentu dipengaruhi bahasa Bali, Lombok atau Bima.
- Bahasa Indonesia tidak mempunyai tingkatan bahasa kecuali dipengaruhi oleh bahasa suku yang mempunyai tingkatan dalam berbahasa. Jadi karena setiap suku bangsa setiap harinya memakai bahasa Ibu yang bertingkat, mereka masih merasa canggung bila mengatakan dia kepada guru kita, maka disebutnyalah beliau untuk menghormati untuk kata gantinya. Panggilan kau dan kamu menjadi anda terhadap orang yang baru kenal, dihormati atau dianggap lebih tua.
- Bahasa Indonesia juga banyak dipengaruhi bahasa dari semua bahasa suku dan daerah , misalnya bahasa Indonesia mengambil kata patungan dari bahasa Sunda untuk kata berbagi atau membagi atau gabungan. Mengambil kata sowan dari bahasa Jawa untuk kata mengunjungi orang yang dihormati atau lebih tua.
- Bahasa Indonesia itu sangat unik pemakaiannya, tidak ada irama resmi bagaimana menggunakannya. Irama percakapan bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh irama bahasa suku dan daerah dimana bahasa Indonesia dipakai.
- Karena bahasa Indonesia wajib dikuasai seluruh bangsa Indonesia, maka merupakan mata pelajaran penting yang harus diajarkan di sekolah dari Taman Kanak Kanak sampai Perguruan Tinggi.
- Seluruh bangsa Indonesia yang mengenyam pendidikan resmi bisa berbahasa Indonesia dengan sempurna. Bagi mereka yang tidak berpendidikan resmi, atau tidak bersekolah, atau tinggal di daerah yang sangat terpencil dan jauh dari kotapun bisa berbahasa Indonesia namun lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa Ibunya (bahasa sukunya). Ini wajar.
- Balita Indonesia berbicara menggunakan bahasa Ibu nya, mereka mengerti dan menggunakan bahasa Indonesia sebatas apa yang ibunda dan keluarganya ajarkan.
- Bahasa Indonesia yang mengambil dari bahasa Melayu tidak sulit dipelajari, sangat mudah dan luwes. Hanya siapapun yang belajar bahasa Indonesia, harus lebih banyak bergaul dengan masyarakat dimana mereka tinggal, karena bahasa Indonesia sehari-hari yang dipakai, sangat dipengaruhi oleh bahasa daerah masing-masing, dan tidak menggunakan bahasa Indonesia baku. Misalnya sehari-hari masyarakat tidak menggunakan kata tidak namun nggak ,ngga atau ga. Dan mereka sehari-harinya mengucapkan kebesaran untuk terlalu besar. Dan sebagainya.
- Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah dan sangat hidup, dinamis dan berkembang dengan pesat setiap jaman atau tahun. Banyak sekali kata-kata yang dipopulerkan oleh anak-anak muda yang menjadi baku dan ditulis di kamus Bahasa Indonesia, bahkan menghadirkan kamus khusus kata-kata baru anak muda.
- Bangsa Indonesia banyak mempunyai bahasa anak muda yang disebut bahasa gaul, misalnya untuk mengatakan bohong mereka mengubahnya menjadi bokis, atau mengatakan iya/ya'menjadi yo'i, kata aku menjadi aqyu dan sebagainya. Bahasa gaul ini banyak sekali diciptakan dan bertambah banyak sekali setiap tahunnya.
- Singkatan yang berupa akronim dan menjadi bahasa Indonesia sehari-hari juga digemari bangsa Indonesia, misalnya Bandar Udara disingkat menjadi bandara, mengatakan , bahwa seseorang lamban dalam mengikuti dan menggunakan teknologi mutakhir disebut gagap teknologi yang disingkat menjadi gaptek. Satuan Pengamanan menjadi satpam, Perpustakaan menjadi hanya perpus. Akronim dipakai sehari-hari sehingga kita tidak lagi menyadari, bahwa itu akronim.
- Bangsa Indonesia tidak mengindahkan tata bahasa dalam percakapan sehari-harinya, oleh sebab itu banyak kosa kata dan pemakaian baru setiap tahunnya. Dan oleh sebab itu pula bangsa ini tidak bisa dimasukkan dalam ungkapan "bahasa menunjukkan bangsa" karena bangsa Indonesia tidak seperti bangsa Perancis atau bangsa Eropa lainnya yang dalam percakapan sehari-harinya sangat mengindahkan tatabahasa, irama dan pengucapan.
No comments:
Post a Comment