Batik adalah bahan yang biasanya berbentuk samping atau jarit yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam banyak hal. Diantaranya untuk menikah, menghadiri perhelatan, menggendong bayi dan balita, untuk pakaian, alas dan selimut untuk tidur, taplak meja, pengusap mulut (serbet), hiasan rumah, kipas, sandal dan penutup jenazah sebelum dimakamkan.
Batik terbuat dari beberapa bahan, antara lain , katun, linen, sutra dan serat-seratan tanaman.
Dari manakah Batik berasal?
- Batik yang ada di Indonesia adalah berasal dari Mesir, Cina dan Jepang.
- Pada abad ke 5 masehi, Batik masuk ke dataran luas yang di kemudian hari disebut Nusantara, sebagai sandang dan barang seni yang dibawa oleh pengembara dengan kereta berkuda.
- Batik juga dibawa pedagang Mesir dan Cina ke India, Vietnam, Myanmar, Thailand, SIngapura, Brunei Darusalam dan Malaysia.
- Di Jepang dan Cina, Batik dilukis pada bahan sutra, sedang di Mesir ditulis pada kain linen yang seratnya jarang-jarang.
- Di pulau Jawa, Lombok, Sumbawa, Bali, Madura, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan semua daerah di Indonesia.
- Setiap daerah mempunyai ciri dan keunikan Batiknya sendiri-sendiri. Batik Madura , Cirebon dan Pekalongan berwarna warni indah mirip Batik buatan Cina, walaupun Batik berwarna coklat dan hitam tanah (Sogan) termasuk salah satunya.
- Batik dari pulau Lombok dan Bali dihasilkan dengan campuran warna emas yang disebut 'prada'.
- Batik Jawa dari Solo (Sala) dan Jogyakarta, umumnya berwarna Sogan dengan gambar batik yang mempunyai arti dan dikenakan pada waktu tertentu. Misalnya Batik bercorak Trumtum, dikenakan oleh orang tua pengantin laki-laki dan perempuan.
- Semua aliran dan macam Batik adalah baik dan cantik, tergantung selera saja memakainya.
- Batik dibuat dengan cara yang sama namun dari bahan yang berbeda. Batik yang dibuat dari bahan sutra, serat tumbuhan dan bahan halus lainnya akan mahal bahkan sangat mahal harganya, namun yang dibuat dari bahan yang murah, harganya bisa sangat murah. Memakai yang mahal atau yang murah juga tergantung selera, karena berapapun harganya, Batik memang indah dipakai.
- Batik yang dibuat dengan alat Canting dan bahan lilin yang dilelehkan (Malam) dan ditulis secara tekun dan halus dengan tangan serta jangka waktu yang lama, akan jauh lebih mahal dari pada Batik yang dibuat dengan cetakan dan sablon yang disebut Missal.
- Batik yang dibuat oleh perancang terkenal dan hanya dihasilkan dalam satuan terbatas (limited edition) juga mahal harganya.
- Batik asli, dibuat dengan cara menuliskan rancangannya dahulu dengan lilin Malam yang dilelehkan dan digambarkan dengan alat seperti pena yang disebut Canting.
- Membuat Batik merupakan pekerjaan yang panjang dari melukis rancangan dengan lilin Malam, pewarnaan, pencelupan dan penjemuran. Makin banyak warnanya, makin beberapa kali pencelupannya.
- Batik biasanya dilukis oleh perempuan-perempuan muda dan tua, kenapa perempuan, karena berdasarkan pengalaman dan pengamatan, mereka lebih tahan duduk lama, tekun, telaten dan sabar dalam melakukan pekerjaan rumit yang berminggu-minggu, jaman dahulu malah membatik dibarengi dengan puasa. Laki-laki juga tak kalah telatennya, namun kebanyak tenaga mereka sangat diperlukan untuk mencelupan dan pencetakan yang melibatkan kekuatan badan karena berat dan panas.
- Batik tulis halus tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa, karena merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian yang hati-hati.
- Sejak akhir tahun 1960-an atau awal tahun 1970-an
- Ada, karena Batik merupakan sandang kesatuan bangsa Indoensia yang unik, cantik dan pembuatannyapun sulit dan sangat mewakili budaya Indonesia. Oleh karenanya merupakan pilihan pengganti kebaya dan baju resmi Barat lainnya. Batik lebih praktis dan penggunanya tidak merasa gerah, karena Indonesia adalah negara tropis yang lembab dan panas. Batik sangat tepat digunakan sebagai sandang untuk menghadiri undangan siang maupun malam hari .
- Yang mana saja dan rancangan mana saja, tergantung yang dimaui keluarga atau tergantung amanah dari almarhum/almarhumah .
- Ada keluarga yang menutupnya dengan Batik terbagus dan termahal, ada yang biasa-biasa saja, karena menutup jenazah dengan Batik bukan suatu keharusan, hanya merupakan kebiasaan.
No comments:
Post a Comment